Komisi IV Tinjau Konservasi Lahan di Lereng Gn. Merapi

19-12-2011 / KOMISI IV

Komisi IV DPR RI dalam kunjungan spesifik di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan peninjauan ke proyek rehabilitasi lahan hutan di lereng Gunung Merapi yang terletak di wilayah kecamatan Cangkringan Kab. Sleman, DIY. Pada kesempatan ini sejumlah anggota Tim Komisi IV juga turut menanam bibit pohon penghijauan.

 Tim dipimpin HM. Rosyid Hidayat (F-PD), dengan anggota Djoko Udjianto, Maimara Tando, dan Sri Hidayati (F-PD), Siswono Yudo Husodo, Capt. Anthon Sihombing, dan Markus Nari (F-PG), H. Rofi Munawar (F-PKS), Wan Abubakar (F-PPP), Ibnu Multazam (F-PKB), Budi Heriyadi (F-Gerindra), dan HA. Murady Dharmansjah (F-Hanura).

Menurut keterangan Dinas Kehutanan dan Perkebunan prov. DIY, sebanyak 14.141 bibit pohon telah ditanam di sejumlah desa yang masuk dalam wilayah Cangkringan. Bibit-bibit pohon tersebut didapat dari sejumlah Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang diperoleh melalui lelang. “Proyek rehabilitasi lahan yang terkena dampak erupsi Merapi beberapa waktu lalu ini bekerjasama dengan Fak. Kehutanan UGM,” jelas salah seorang pejabat Dishutbun DIY. Diantara bibit yang ditanam adalah pohon Salam dan Puspa, karena kedua jenis pohon ini terbukti tahan terhadap panas erupsi Merapi. Dijelaskan bahwa sekitar 1.200-an hektar lahan hutan yang rusak akibat erupsi Merapi yang perlu direhabilitasi.

Anggota Komisi IV Ibnu Multazam (F-PKB) menyarankan agar dalam penghijauan juga ditanam jambu biji atau yang juga dikenal dengan sebutan jambu klutuk. “Jambu klutuk juga baik untuk rehabilitasi lahan, karena dahan dan akarnya kuat,” jelasnya. Anggota Komisi IV Maimara Tando (F-PD) mempertanyakan biaya rehabilitasi lahan per hektarnya. Menjawab pertanyaan anggota dewan, pejabat Dishutbun DIY menjelaskan, biaya per hektar 15 juta Rupiah, sementara anggaran yang tersedia hanya 2,5 juta per hektar.

Anggota Komisi IV Markus Nari (F-PG) menambahkan, perlu dibangun terus kerjasama dengan pihak universitas, karena program akan lebih terarah dan biayanya bisa ditekan. “biayanya pasti lebih murah,” tukasnya. Markus juga menyarankan untuk mencoba melakukan proses menebar bibit dengan menggunakan helikopter.

Pada kesempatan tersebut Tim Komisi IV menyempatkan diri mengunjungi desa Kinahrejo Cangkringan, desa yang merupakan tempat tinggal almarhum Mbah Marijan, mantan juru kunci gunung Merapi. Tim juga meninjau kebun bibit rakyat (KBR) pohon Sengon, Johar, dan Akasia yang dikelola oleh Kel. Tani Merapi Lestari, dusun Plosorejo, Desa Umbul Harjo, Kec. Cangkringan, DIY. (Wrj.Tvp)

 

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...